Selasa, 31 Mei 2011

Install Ubuntu 11.04

Saya menggunakan dual os, Windows XP dan Ubuntu 10.04, pada saat menginstall ulang Windows, Bootloader ubuntu hilang tertimpa Windows. Baca-baca di forum katanya harus masuk lewat Ubuntu live cd untuk mengembalikan bootloader yang hilang tersebut, tentunya terdapat berbagai perintah yang diketik di terminal. Karena nyari cd installer Ubuntu tidak juga ketemu, akhirnya coba download di situs resminya di:  http://www.ubuntu.com/download/ubuntu/download
Dan ternyata Ubuntu 11.04 telah dirilis. Saya pun men-download file ISO gratisnya Sebesar kurang lebih 700 MB selama 2 hari 2 malam (karena koneksi lelet. hehehe), dan kemudian membuatnya bootable lewat USB. Dan saya pun menginstallnya menimpa Ubuntu 10.04 yang telah terinstall di hardisk sebelumnya. Mengapa tidak memilih untuk meng-updatenya?karena saya lebih senang dengan sesuatu yang fresh, lagipula data-data saya simpan di hardisk lain jadi tidak masalah.
Setelah memakan waktu kurang lebih setengah jam, akhirnya kelar juga nih nginstall Ubuntu 11.04. Saya pun terkejut melihat penampilan baru di Ubuntu, Ubuntu 11.04 mengalami banyak perubahan dibandingkan versi-versi sebelumnya. Jika versi sebelumnya dari 6.10 sampai 10.10 memiliki tampilan standar yang hampir sama, kali ini Ubuntu 11.04 mengalami perubahan besar terutama dengan adanya Menu Unity, yah jika dilihat sekilas mirip dengan Windows 7. Tapi entah mengapa saya merasa Ubuntu 11.04 lebih berat dibandingkan Versi sebelumnya. Untuk screenshotnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

ubuntu-unity
ubuntu1010netbook-large_002ubuntu-11-04 




Senin, 23 Mei 2011

Harddisk Eksternal Korupt (The file or directory is corrupted and unreadable)

Kemaren ada temen nitip harddisk eksternal Seagate 320 GB katanya minta dibaikin, soalnya gak bisa dibaca di komputernya, mau di format banyak data penting, jadinya harus berhati-hati. Setelah saya cek, waktu dibuka keluar error message kayak gini :





Dan saya iseng-iseng coba colok di Linux, kebetulan saya menggunakan Ubuntu 10.04, dan ternyata tidak ada masalah dengan harddisknya, kemudian saya colok kembali ke Windows, masih saja muncul peringatan seperti di atas (the file or directory is corrupted and unreadable), akhirnya saya menyimpulkan bahwa masalahnya berhubungan dengan sistem operasinya. 

Lagi males cari tau kenapa dan bagaimana solusinya, saya colok lagi di Linux dan langsung saya amankan data-data yang ada di dalam hardisk eksternal ke laptop saya. Setelah itu saya Format hardisk eksternal tersebut, dan syukurlah akhirnya tidak ada peringatan lagi saat membukanya. Langkah terakhir, pindahkan kembali data-data ke harddisk seperti semula. Selesai deh..hehe...

Minggu, 22 Mei 2011

Membuat Modul Sendiri Di Python (For Numeric)


Sampai sekarang masih penasaran sama program yang namanya Python. Program open source yang multi platform dan berguna untuk banyak kebutuhan. Namun sampai sejauh ini saya masih mempelajari untuk keperluan komputasi dan numerik.  Dan setelah otak(i) sana(i), menurut saya  kemampuan python boleh beradu dengan Matlab. Untuk sebuah program yang free, kemampuan tersebut  sangat luar biasa. Terima kasih buat Om Guido Van Rossum selaku pencipta Python serta orang-orang yang tergabung dalam berbagai komunitas pendukung Python yang telah membuat modul-modul library tambahan buat Python, semoga amalnya diterima disisi-Nya. Hehe…



Kali ini penasaran bagaimana membuat sendiri fungsi tambahan untuk melengkapi library yang telah ada, atau membuat suatu modul sendiri yang nantinya dapat kita import di Python.  Setelah surfing di inet, akhirnya saya menyimpulkan untuk memakai perintah def dan return. Sebagai contoh yang sangat sederhana, saya membuat fungsi untuk memangkatkan suatu bilangan mulai pangkat 1 hingga pangkat 10. Begini nih script yang diketik:

def p1(a):
     p2=a**1
     return p1
def p2(a):
     p2=a**2
     return p2
def p3(a):
     p3=a**3
     return p3
def p4(a):
     p4=a**4
     return p4
def p5(a):
     p5=a**5
     return p5
def p6(a):
     p6=a**6
     return p6
def p7(a):
     p7=a**7
     return p7
def p8(a):
     p8=a**8
     return p8
def p9(a):
     p9=a**9
     return p9
def p10(a):
     p10=a**10
     return p10
 
Setelah itu save script tersebut pada library python, sebagai contoh script diberi nama “pangkat.py”. Pada windows saya  menyimpannya pada direktori C:\Python26\Lib. Sedangkan pada ubuntu dapat disimpan dalam folder dalam directori home.  Setelah di save, pada interpreter Python atau IDLE dapat kita import file tersebut. Caranya dengan mengetik, from pangkat import*. Kemudian barulah fungsi-fungsi tersebut dapat digunakan, misalnya:
>>p2(3)
9
>> 

 Maksudnya adalah , angka tiga yang terdapat pada fungsi p2 dipangkatkan dua. 

>>p6(2)
64
>> 
Maksudnya, angka 2  yang terdapat pada fungsi p6 dipangkatkan enam, begitu seterusnya fungsi dapat dilihat pada script yang dibuat. Selanjutnya kita dapat membuat fungsi-fungsi sendiri sesuai keinginan kita untuk memudahkan pekerjaan. Jadi gak perlu capek-capek lagi nulis rumusnya satu persatu. hee...

Senin, 09 Mei 2011

Python Di Ubuntu






Saat menginstall Ubuntu, Python 2.6 telah terinstall secara otomatis. Untuk menggunakannya anda tinggal mengetik "python" (tanpa tanda petik) pada terminal kemudian tekan enter. Setelah muncul tanda prompt (">>>"), maka python telah siap dieksekusi. Namun perintah-perintah yang kita ketik masih bersifat interaktif, artinya script tersebut tidak dapat disimpan atau di edit jika terdapat kesalahan. Maka perlu adanya text editor untuk mengetik script yang kita inginkan.


Setelah beberapa hari menggunakan Linux, saya melihat ruang gerak yang besar bagi seorang yang hobi pemrograman daripada Windows. contohnya pada terminal di linux kita tinggal mengetik "python" untuk bisa mengeksekusinya sedangkan melalui command promt bawaan windows kita harus melakukan beberapa pengaturan terlebih dahulu. Selain itu, notepad bawaan linux (gedit text editor) sangat mendukung untuk penulisan script berbagai bahasa pemrograman, dapat kita lihat pada fitur highlight mode.


Untuk penulisan script melalui gedit text editor sangat mudah, pada pilihan script, ubahlah ke Python (view--> Hightlight Mode -->Scripts --> Python), maka script program yang kita tulis dapat dikenali sesuai tata bahasa program tersebut. Setelah selesai menulis script program, maka save pada direktori yang anda inginkan, misalnya script kita beri nama " latihan", dan di save pada direktori Documents. Kemudian kita buka terminal dan ubah direktori ke Documents dengan mengetik perintah : cd Documents. Setelah berpindah direktori, kita tinggal mengeksekusi program dengan mengetik : python latihan.
Maka dapat kita lihat script tersebut telah dirunning.

Sempat bingung juga bagaimana menampilkan IDLE (python shell) layaknya di Windows. Ternyata IDLE di Linux harus di install terlebih dahulu untuk melengkapi interpreter yang sudah ada. Cara menginstallnya sama dengan program lainnya, yaitu pada Ubuntu Software Centre tinggal kita ketik IDLE dan akan muncul pilihan program yang tersedia. Kemudian pilih IDLE 2.6 jika anda menggunakan Python 2.6. Tunggulah beberapa saat hingga proses instalasi selesai, dan kemudian Python IDLE telah siap di eksekusi. ^_^

Sabtu, 07 Mei 2011

Awal Berkenalan Dengan Linux

Akhirnya niat untuk menginstall sistem operasi yang satu ini kesampaian juga. Ya, sistem operasi Linux, sebuah sistem operasi yang legal, opensource, bebas, dan gratis. Sangat berguna bagi anda-anda yang terbentur masalah legalitas untuk memilih sistem operasi. Kali ini saya menginstall salah satu jenis variant Linux yaitu Ubuntu 10.04.

Awalnya saya masih menggunakan dual boots yaitu Linux dan Windows, karena untuk migrasi ke Linux harus dilakukan bertahap, ya untuk awalnya saya harus menginstall Linux bersebelahan dengan Windows. Sempat bingung bagaimana menginstall bersebelahan dengan Windows. Setelah bertanya-tanya di forum akhirnya saya menyediakan partisi untuk Linux sebesar 20 GB, yaitu 17 GB untuk File System dan 3 GB untuk Memori Swap.






Ternyata menginstall Ubuntu itu sangat cepat dan mudah,  tak seperti yang saya bayangkan, penuh dengan perintah yang harus diketik. Kemudahan tersebut karena Linux telah mengadopsi tampilan GUI (Graphic User Interface). Tak perlu koneksi internet untuk menginstall Ubuntu, namun jika anda  menginginkan pilihan language yang lebih maka anda dapat mendownloadnya saat proses instalasi. Karena memakan waktu yang cukup lama waktu mendownload paket language, maka saya melewati tahapan ini. Dan setelah kurang lebih 30 menit, akhirnya ter-install juga sistem operasi ini.

Wah, lumayan juga tampilan Ubuntu, tak seperti yang saya bayangkan. Sekarang tinggal mencoba meng-explore, dan ternyata di Ubuntu kita tidak perlu lagi menginstall driver layaknya di Windows. Bahkan ketika menggunakan Modem, tinggal Plug and Play tak perlu install driver.

Percaya-tidak percaya, ternyata proses install software di Ubuntu sangat mudah, namun seluruh proses instalasi dan update harus melalui koneksi internet. Sebenarnya Ubuntu telah menyediakan berbagai software yang kita butuhkan, anda dapat mengakses Ubuntu Software Center melalui menu Application. Disana anda dapat mencari atau mengetik sendiri program yang anda butuhkan.

Yang menarik bagi saya, Python 2.6 telah terinstall otomatis pada Ubuntu, tinggal mengetik " python " (tanpa tanda petik) melalui terminal, maka python telah siap digunakan. Wah, sangat menarik....^_^

Jumat, 06 Mei 2011

Numpy, Scipy, Matplotlib, Modul Gratis Python Yang Powerfull

Untuk keperluan komputasi sains, saya menggunakan software MATLAB dan Fortran, namun untuk menggunakan kedua program tersebut kita harus memiliki lisensinya, karena program tersebut tidak gratis(sangat mahal), kecuali jika punya versi bajakannya. Nah, bagi yang tidak memiliki MATLAB ataupun Fortran, anda dapat menggunakan software opensource yaitu Python untuk komputasi sains. Sebenarnya Python tidak dikhususkan untuk komputasi, namun dengan adanya komunitas-komunitas yang membuat berbagai modul (gratis!!), maka Python dapat digunakan untuk keperluan komputasi. Modul yang saya gunakan yaitu: Numpy, Scipy, dan Matplotlib. 


Numpy berperan penting dalam operasi matriks atau array, modul ini juga menyediakan berbagai fungsi-fungsi yang memudahkan dalam perhitungan matematika. Untuk mendownload dan membaca tutorialnya, anda dapat mengunjungi website http://numpy.org/



Scipy berguna dalam melakukan perhitungan scientific dalam Python, seperti integrasi numerik, differensiasi numerik, interpolasi, analisis sinyal dan lain sebagainya. Anda dapat mendownloadnya di http://scipy.org/


Matplotlib merupakan modul yang digunakan untuk visualisasi grafik. Melalui data-data yang diperoleh dari hasil komputasi, kita dapat menggambarkan grafik yang diinginkan. Syntax dan fungsi yang terdapat pada modul matplotlib tidaklah jauh berbeda dengan MATLAB. Didalamnya kita dapat membuat grafik 2D, 3D, grafik polar, grafik kontur, dan sebagainya. Anda dapat langsung mempelajari tutorialnya dan mendownload modulnya pada website http://matplotlib.sourceforge.net/